Sejarah Singkat
Bermula
dari kesadaran masyarakat, khususnya masyarakat di Madiun selatan ( Ex
Kawedanan Uteran ) akan pentingnya peningkatan pendidikan, maka
masyarakat sangat mendambakan adanya sebuah lembaga pendidikan setingkat
SLTA, yang mana pada saat itu belum ada satupun lembaga pendidikan
setingkat SLTA berdiri/beroperasi di wilayah tersebut. Sehingga setiap
lulusan SMP atau MTs apabila ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi harus masuk ke Kota Madiun atau daerah lain sehingga
lebih menyita waktu dan biaya.
Keinginan masyarakat akan
adanya Sekolah Menengah Atas (SMA) di Wilayah Ex Kawedanan Uteran
tersebut ternyata sejalan dengan program pemerintah untuk
mendirikan/membangun sekolah-sekolah baru di seluruh Indonesia, sebagai
upaya pemerataan untuk memperoleh kesempatan belajar bagi anak-anak usia
sekolah di seluruh tanah air. Program Pemerintah untuk mendirikan
sekolah baru tersebut segera direspon oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Madiun dan masyarakat – utamanya masyarakat di Kecamatan Geger – dengan
menyiapkan lahan/lokasi pembangunan Sekolah dan persyaratan-persyaratan
yang dianggap perlu. Sebagai bukti bahwa masyarakat sangat mendambakan
adanya sekolah di wilayah ini, maka masyarakat rela tanah yang menjadi
tumpuan kehidupannya dipakai untuk tempat/lokasi pembangunan Sekolah.
Setelah semua persyaratan
terpenuhi, maka dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor. 0188/O/1979 terhitung mulai 1 April 1979, secara resmi
ditetapkan pembukaan/pendirian SMA Negeri Uteran bersama dengan 149
(seratus empat puluh sembilan) sekolah lain setingkat SMP dan SMA di
seluruh Indonesia.
SMA Negeri Uteran berdiri di
tempat yang strategis di tengah-tengah wilayah Ex Kawedanan Uteran (
yang mencakup : Kec. Geger, Kec. Dolopo, Kec. Kebonasari dan Kec.
Dagangan ) dan berada di tepi jalan raya utama jurusan Madiun-Ponorogo,
berdiri di atas tanah seluas 25.948 M2, tepatnya di :
Jl. Raya Uteran No. 634
Desa Suberejo, Kecamatan Geger
Kabupaten Madiun.
0 komentar:
Posting Komentar